Skip to main content

Posts

Globalisasi Versus Globalisasi : Upaya Pemertahanan Adat Istiadat dengan Solusi Cerdas Era Global

       Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang sangat heterogen atau beragam. Indonesia juga dikenal sebagai negeri yang   gemah ripah loh jinawi   yang berarti kekayaan alam yang berlimpah. Bukan hanya alamnya, tetapi juga budayanya. Mulai dari suku, agama, ras, etnik, dan banyak unsur sosial lainnya. Dahulu, nenek moyang kita berdamai dengan perbedaan. Banyak peninggalan Hindu, tetapi mayoritasnya muslim. Seiring berjalannya waktu, selaras dengan seleksi alam, keturunan-keturunan nenek moyang ini makin beragam. Akan tetapi tidak makin berdamai. Mungkinkah kita mewujudkan   toto tentrem karto raharjo ? Sebuah ungkapan Bahasa Jawa yang menggambarkan pertiwi masa silam.   Menurut Koen Cakraningrat, adat merupakan suatu bentuk perwujudan kebudayaan yang digambarkan sebagai tata kelakuan. Adat juga merupakan norma atau aturan tidak tertulis namun keberadaannya sangat kuat dan mengikat. Siapapun yang melanggarnya akan dikenai sanksi yang cukup berat. Pada tahun 2018, menurut da

Menjagai Indonesia Tetap Berpancasila

       Indonesia merupakan negara pluralis yang terdiri dari berbagai macam suku, agama, dan budaya. Agama menjadi salah satu poin utama dalam keberagaman di Indonesia. Indonesia di mata dunia terkenal toleran terhadap perbedaan agama. Apakah anggapan tersebut masih relevan dengan realita?      Toleransi menurut Dewan Ensiklopedi Indonesia merupakan suatu sikap membiarkan orang untuk mempunyai suatu keyakinan yang berbeda. Indonesia sebagai negara yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi pun telah diakui dunia. Beberapa waktu lalu, Indonesia menyabet juara 2 dalam ajang Pekan Kerukunan Antarumat Beragama Dunia atau World Interfaith Harmony Week (WIHW) dengan juara pertama diraih Australia dan juara ke-3 diraih oleh Inggris. Terkadang prestasi tersebut memang layak disandang bangsa Indonesia, tapi apakah di tahun politik ini masyarakat Indonesia masih menjunjung tinggi esensi toleransi? Seperti kita ketahui, saat ini konflik sengit perebutan tahta kepresidenan sarat akan hal-

Seberapa Jauh Teknologi Membawamu?

      Generasi centennial atau generasi Z adalah generasi yang lahir setelah generasi Y atau yang biasa disebut generasi milenial. Generasi ini dibagi berdasarkan tahun kelahiran. Generasi Y lahir pada tahun 1977-1995, sedangkan generasi Z lahir setelahnya yaitu pada tahun 1996-sekarang. Generasi centennial adalah generasi yang sangat terbuka terhadap teknologi dan internet. Mereka hampir selalu membawa telepon pintar atau yang biasa dikenal sebagai smartphone kemanapun mereka berada. Segala aspek kehidupan pada Generasi Z pasti berkaitan dengan teknologi dan internet . Hal yang punya dua sisi yang berlawanan. Bisa memberikan kemudahan sekaligus senjata makan tuan.   Menurut KBBI internet adalah jaringan komunikasi elektronik yang menghubungkan jaringan komputer dan fasilitas komputer yang terorganisasi di seluruh dunia melalui telepon atau satelit. Di abad ke 21 ini, internet sangat diperlukan di dunia. Mulai dari kemudahan akses informasi sampai hal-hal yang simpel seperti penggunaan

Aksara yang Bersuara, Bahasa yang Berbicara

Menurut KBBI, Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Dalam setiap aspek kehidupan, bahasa sangat diperlukan. Mari mengambil contoh dari Gajahmada. Bagaimana Mahapatih Gajahmada dapat menyampaikan sumpahnya? Sumpah yang masih diagung-agungkan dalam buku sejarah Nusantara.  Bahasa adalah  hal paling dasar dan paling krusial dalam kehidupan manusia. Dengan bahasa ilmu dapat diraih, dan dengan ilmu pula sukses di masa depan bisa tercapai. Bahasa juga dikenal sebagai  lingua franca . Terbentuknya bahasa dapat dipengaruhi oleh banyak hal. Mulai dari kebiasaan sampai ke pengaruh penjajahan. Bahasa juga bisa terbentuk oleh gabungan bahasa lain. Kita bisa melihatnya di Bahasa Indonesia, sejarah mengatakan bahwa Bahasa Indonesia berasal dari tanah Melayu yang kemudian bertransformasi menjadi Bahasa kita sekarang ini, bahasa yang mempersatukan nusantara, Bahasa Indonesia.  Ribuan pulau

Ailoknalem

 Goresan Pena : Abiyu Safabakas Pemuka Tiada kelamin yang cengeng Standar itu dicipta manusia melenceng Maskulinitas yang rapuh terseruduk banteng Dibuat manusia, beban manusia pula, tiada enteng Melankolia tak mengenal kelamin  Tapi ia kenal lika-liku, ayah-ibu, asam-garam, dan tawa-jerit-tangis batin Ia juga akrab bercengkrama dengan takdir tuhan dan suasana lain Ia hadir saat istimewa, meruntuhkan segala sekat terjalin Setiap kelamin punya batin, maka berbahagialah dalam pecah air mata!  Apakah yang kulihat ini anomali semata? 

Nyanyi-nyanyi | Cover Iseng

My latest cover on YouTube! Ehehe yuk dicek😍😁🥰  Waktu itu iseng, ada waktu, jadi yaudah ngegarap semuanya sendiri. Recording, sok-sokan mixing mastering sebisanya, shooting, dan editing. LOL  Which one do you like the most? Heal The World or Fix You? Tinggal jejak komen, like, dan juga subscribe bakal membantu banget memotivasi buat bikin cover-cover lainnya :))  

Pengennya Sih Produktif

2020 seakan jadi tahun yang berat untuk kita semua. Dari mulai banyaknya kasus berat yang ramai diperbincangkan sampai berita duka dari para legenda Indonesia seperti Glenn Fredly, Didi Kempot, dan Sapardi Djoko Damono. Ditambah lagi kita merasakan pandemi COVID-19. Semoga saja dunia (khususnya Indonesia) lekas pulih. Di dunia pendidikan sendiri sebagian orang merasakan hal baru yaitu School From Home (SFH) yang tentunya juga menuai pro dan kontra. Anak-anak TK & SD sebagian besar membutuhkan bantuan dari orangtua, inilah yang kadang membuat konflik antar orangtua dan anak. Anak seusia mereka yang mungkin belum paham esensi belajar di rumah, tidak serius dalam belajar, karena mungkin menurut mereka tempat untuk belajar hanyalah di sekolah. Dari orangtua sendiri kebanyakan juga sudah disibukkan dengan pekerjaan kantor yang mungkin bertambah saat WFH tambah lagi ngurusin Si Anak belajar. Gak paham juga tahun ini kenapa, kesannya menyedihkan. Selalu aja ada peristiwa yang bikin