Skip to main content

MENGHARGAI KARYA ANAK BANGSA

Abad ke-21 adalah abad kejayaan teknologi.Semua barang tercipta dengan mudah dan murah.Seluruh perusahaan teknologi,terutama yang bergerak dalam bidang telekomunikasi berlomba-lomba untuk memberikan harga murah dengan spesifikasi yang tinggi.Tapi,kita tidak akan membahas tentang itu.Kita akan membahas tentang animasi. 

  Para animator di Indonesia itu sebenarnya sangat handal,tidak kalah dengan animator luar negeri.Upin-Ipin adalah animasi yang lahir dari tangan pemuda Indonesia,walau akhirnya dibeli oleh salah satu stasiun televisi Malaysia.Keterbatasan animator Indonesia itu adalah ; bayaran yang tidak menentu,belum banyak dukungan dari pemerintah,dan kurang sukanya stasiun televisi Indonesia terhadap animasi lokal.   



  Stasiun-stasiun televisi di Indonesia lebih memilih membeli animasi luar negeri yang sudah lama akan tetapi terkenal.Itu juga karena para penontonnya! Karena kita! Kita yang lebih suka mickey mouse,sofia the first,donald duck dan lainnya.Peran kita sebagai penonton adalah mendukung animasi-animasi lokal,mencintai karya anak bangsa,mencintai produk dalam negeri yang semua itu ujung-ujungnya adalah mencintai tanah air.Kita tidak harus mengangkat tangan tinggi-tinggi saat penaikan bendera,kita tidak perlu berperang melawan Nippon atau orang-orang putih.Kita bisa membantu mereka,membantu tanah air kita dengan otak.

  Kita semua bisa melakukan apapun dengan otak.”Semua orang itu pintar.Tapi jika ia menilai seekor ikan dari cara ia memanjat pohon,maka ikan itu akan merasa bodoh seumur hidupnya.” Itulah perkataan Albert Einstein.Orang dengan IQ 190 atau bahkan 210 itu tetap rendah hati dan berkata bahwa kita semua jenius.

  Hal itu membuktikan bahwa kita bisa melakukan apapun dengan otak kita percayalah! We can do anything! Yang kita perlukan hanyalah bersatu untuk mencintai negeri ini,bersumpah bahwa kita berbangsa,berbahasa,bertumpah darah yang satu! Jangan anggap teks Sumpah Pemuda karya Mohammad Yamin hanya naskah yang ditulis! Tapi anggaplah itu sumpah,yang harus kita pegang sampai mati.Walaupun memang tidak sedramatis itu kita tetap harus mencintai negeri ini,agar kita bisa buktikan pada dunia bahwa kita bisa! We can do it!

  Belajar juga merupakan hal yang utama untuk membela dan mencintai negeri ini.Karena tanpa pendidikan kita tidak bisa membuka mata untuk melihat dunia,membuka telinga untuk dengarkan percakapan orang putih,melangkahkan kaki untuk pergi keliling Indonesia.Maka dari itu kita memanfaatkan kemudahan kita dalam belajar agar kita bisa mencintai,membela,dan membanggakan negara kita tercinta ini.Belajar bisa dari mana saja bisa dari internet,buku,film dari manapun gak harus disekolah.Dengan kemudahan akses ke berbagai media ini diharapkan agar dewasa kelak kita bisa menjadi pribadi yang membanggakan Indonesia

  Saya juga menginginkan dukungan dari pemerintah karena tanpa bantuan dari pemerintah,pendidikan tidak akan merata.Mungkin Anda belum fakta mencengangkan ini ; Menurut Badan Analisis Keuangan Dunia,lebih dari 100 juta orang Indonesia hanya berpenghasilan 330 ribu/bulan.Mengapa bisa begitu?                       Karena lapangan pekerjaan tidak sesuai dengan jumlah rakyat Indonesia,dan banyak yang lebih memiih para pekerja asing hanya dengan alasan lebih efektif,gaji lebih sedikit,inilah,itulah.Padahal warga Indonesia juga tidak terlalu susah diatur.

  Memang harus diakui mental orang Indonesia itu buruk,semuanya dihubungkan dengan uang,jabatan,kekayaan.Saya juga meresahkan generasi-generasi seperti itu.Walaupun tidak semua tapi tetap saja memperburuk kualitas para pemuda-pemudi.Lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap pembentukan mental orang tersebut.Jadi,orangtua juga harus memperhatikan dan memfilter agar akhlak anaknya tidak tercemar.

  Rasulullah SAW  pernah berkata “Peperanganku tidak lebih susah dari perjuangan generasi-generasi berikutnya.Karena aku berperang melawan orang lain,sedangkan mereka berperang melawan zaman.” Jadi memang harus diakui susah untuk menjaga akhlak anak-anak jaman sekarang karena banyak evolusi yang terjadi.Sampai-sampai musang berbulu domba sudah banyak sekali berkeliaran di kota-kota besar.


  Pesan saya di artikel ini adalah untuk menyadarkan kita pentingnya mencintai tanah air,menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan serta menjaga harkat dan martabat bangsa.Marilah kita bersatu untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik lagi dan menjadi akhlak yang mulia.

Comments

Popular posts from this blog

Bocah Lusuh Hilang Arah

Goresan Pena : Abiyu Safabakas Pemuka Celana kecoklatan, muka merah padam Telanjang kaki berpijak pada nasib muram Yang seharusnya dididik agar berpendidikan Tapi malah menjadi buangan ditengah teriknya awan  Dia pelakunya, dia pencurinya, dia yang menentukan nasibku Dia yang merenggut apapun dariku Dia yang berjingkrak kesenangan diatas deritaku Dia yang saat ini mengibas uang hasil korupsi dariku Ketika generasi kami tak lagi terdidik Nasib bangsa ini tak lagi baik Ketika anak menjadi pemulung lumrah kena terik Diterpa hujan sedikit bangsa hancur tercekik

Globalisasi Versus Globalisasi : Upaya Pemertahanan Adat Istiadat dengan Solusi Cerdas Era Global

       Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang sangat heterogen atau beragam. Indonesia juga dikenal sebagai negeri yang   gemah ripah loh jinawi   yang berarti kekayaan alam yang berlimpah. Bukan hanya alamnya, tetapi juga budayanya. Mulai dari suku, agama, ras, etnik, dan banyak unsur sosial lainnya. Dahulu, nenek moyang kita berdamai dengan perbedaan. Banyak peninggalan Hindu, tetapi mayoritasnya muslim. Seiring berjalannya waktu, selaras dengan seleksi alam, keturunan-keturunan nenek moyang ini makin beragam. Akan tetapi tidak makin berdamai. Mungkinkah kita mewujudkan   toto tentrem karto raharjo ? Sebuah ungkapan Bahasa Jawa yang menggambarkan pertiwi masa silam.   Menurut Koen Cakraningrat, adat merupakan suatu bentuk perwujudan kebudayaan yang digambarkan sebagai tata kelakuan. Adat juga merupakan norma atau aturan tidak tertulis namun keberadaannya sangat kuat dan mengikat. Siapapun yang melanggarnya akan dikenai sanksi yang cukup berat. Pada tahun 2018, menurut da

Sosial Berarti Bersama

Sebuah tugas kelas online kala itu Goresan Pena : Abiyu Safabakas Pemuka Memahami pandemi Corona yang menjadi isu sosial  Masyarakat berbondong-bondong membaca berita Entah akhirnya bersiap diri atau memilih tidak percaya Ada pula yang menganggap remeh, nyawa kehendak tuhan tanpa berupaya menjaga Itulah gunanya pengetahuan sebagai lentera Memahami isu yang menjadi masalah masyarakat Isu kesehatan yang juga isu sosial Pentinglah mengerti sosial untuk menyelesaikannya Dalam bidang akademik, semua jenjang kalut  Semua tatap muka raib ditelan bumi, dinding-dinding kelas klasikal    tak berpenghuni membisu Untunglah zaman telah berkembang, menjadikan internet sebagai media menuntut ilmu  Tak perlu terpaku dengan kurikulum, kita belajar hal baru, belajar mengenal untuk melawan Corona virus Pentinglah ilmu yang mengedepankan kesesuaian kondisi Ilmu seperti sosial yang tak melulu soal geografi & ekonomi murni Namun juga bisa diimplementasikan pada hal