Satire Untuk Calon Pelukis Histori
Goresan Pena : Abiyu Safabakas Pemuka
Ribuan kalam telah terlukis dalam aksara
Memenuhi gemintang tuntunan umat manusia
Manusia berambisi, egoisme yang menggelora
Ketika bapak makan anak menjadi hal yang lumrah
Ironi...
Ketika pemuda pertiwi debat sana-sini
Hanya karena mencari jati diri
Yang t’lah terlupa karena ambisi
Bobrok...
Ketika pena sudah tak lagi berpegang pada histori
Karakter bobrok, hanya gembar-gembor lewat teori
Lewat nawacita sang rezim, yang sedang unjuk diri
Bisu... Saat mantan koruptor ‘ngotot’ ikut PEMILU
Jelaslah betapa akutnya krisis rasa malu
Siapa yang akan memutus rantai bersambung itu?
Apakah kita, kamu, atau aku?
Ketika karakter hanya ditepuki, bukan diilhami
Bagaimana nasib pertiwi?
Ketika sang pena hanya berpegang pada teori
Sekali lagi, sang pelukis sejarah lupa diri
Histori berpesan pada sang pena, JASMERAH!
Karakter sesuai dengan bangsa berbudi
Bukan hanya condong ke barat, embel-embel akulturasi
Mari pemuda bangkit, teruskan estafet karakter yang lebih berbudi
Bukan lewat tepuk tapi praktek
Bukan lewat lisan tapi perbuatan
Bukan lewat otak tapi hati
Bukan lewat teori tapi budi
Goresan Pena : Abiyu Safabakas Pemuka
Ribuan kalam telah terlukis dalam aksara
Memenuhi gemintang tuntunan umat manusia
Manusia berambisi, egoisme yang menggelora
Ketika bapak makan anak menjadi hal yang lumrah
Ironi...
Ketika pemuda pertiwi debat sana-sini
Hanya karena mencari jati diri
Yang t’lah terlupa karena ambisi
Bobrok...
Ketika pena sudah tak lagi berpegang pada histori
Karakter bobrok, hanya gembar-gembor lewat teori
Lewat nawacita sang rezim, yang sedang unjuk diri
Bisu... Saat mantan koruptor ‘ngotot’ ikut PEMILU
Jelaslah betapa akutnya krisis rasa malu
Siapa yang akan memutus rantai bersambung itu?
Apakah kita, kamu, atau aku?
Ketika karakter hanya ditepuki, bukan diilhami
Bagaimana nasib pertiwi?
Ketika sang pena hanya berpegang pada teori
Sekali lagi, sang pelukis sejarah lupa diri
Histori berpesan pada sang pena, JASMERAH!
Karakter sesuai dengan bangsa berbudi
Bukan hanya condong ke barat, embel-embel akulturasi
Mari pemuda bangkit, teruskan estafet karakter yang lebih berbudi
Bukan lewat tepuk tapi praktek
Bukan lewat lisan tapi perbuatan
Bukan lewat otak tapi hati
Bukan lewat teori tapi budi
Comments
Post a Comment