Skip to main content

Pengennya Sih Produktif

2020 seakan jadi tahun yang berat untuk kita semua. Dari mulai banyaknya kasus berat yang ramai diperbincangkan sampai berita duka dari para legenda Indonesia seperti Glenn Fredly, Didi Kempot, dan Sapardi Djoko Damono. Ditambah lagi kita merasakan pandemi COVID-19. Semoga saja dunia (khususnya Indonesia) lekas pulih.

Di dunia pendidikan sendiri sebagian orang merasakan hal baru yaitu School From Home (SFH) yang tentunya juga menuai pro dan kontra. Anak-anak TK & SD sebagian besar membutuhkan bantuan dari orangtua, inilah yang kadang membuat konflik antar orangtua dan anak. Anak seusia mereka yang mungkin belum paham esensi belajar di rumah, tidak serius dalam belajar, karena mungkin menurut mereka tempat untuk belajar hanyalah di sekolah. Dari orangtua sendiri kebanyakan juga sudah disibukkan dengan pekerjaan kantor yang mungkin bertambah saat WFH tambah lagi ngurusin Si Anak belajar.

Gak paham juga tahun ini kenapa, kesannya menyedihkan. Selalu aja ada peristiwa yang bikin sendu suasana. Katanya sih karena tahun ini kembar 20 & 20. But, who knows? 😌

Disaat ini, bagi sebagian orang, berdiam di rumah adalah sebuah pilihan. Banyak yang menganggap sepele tapi kalau dipikir stay at home adalah sebuah privilege. Bayangin aja virus lagi bertebaran dan atasan tak memperbolehkan? So, bersyukur aja kuy dengan apapun kondisi yang kita hadapi.

HADUH MAAF YA KALO NGALOR NGIDUL :)

Sebenernya pengen ngeluarin isi pikiran aja sih, jadi kesannya kek ngomong sendiri. Disaat ga ada kerjaan kemarin entah kenapa pikirannya jadi lebih produktif aja, mikirin lebih banyak hal yang dulunya bahkan gak terbayang. Meskipun pikirannya jalan tapi rutinitasnya masih gitu-gitu aja. Haduh saya.

Perputarannya semacam makan-tidur yang diselipin aktivitas dikit. Kebanyakan nonton film netflix ataupun YouTube. Beberapa channel yang akhir-akhir ini aku tontonin yaitu Gita Savitri Devi, Eamon and Bec, sama Nadia Omara sih. Pengen kayak orang-orang yang aktivitasnya padat banget gitu kesannya, ya entah beneran atau pajangan medsos belaka.

By the way, ada gak sih yang kalau mau tidur pikirannya kek jalan terus ga bisa berhenti?


Design vector created by freepik - www.freepik.com

Comments

Popular posts from this blog

Bocah Lusuh Hilang Arah

Goresan Pena : Abiyu Safabakas Pemuka Celana kecoklatan, muka merah padam Telanjang kaki berpijak pada nasib muram Yang seharusnya dididik agar berpendidikan Tapi malah menjadi buangan ditengah teriknya awan  Dia pelakunya, dia pencurinya, dia yang menentukan nasibku Dia yang merenggut apapun dariku Dia yang berjingkrak kesenangan diatas deritaku Dia yang saat ini mengibas uang hasil korupsi dariku Ketika generasi kami tak lagi terdidik Nasib bangsa ini tak lagi baik Ketika anak menjadi pemulung lumrah kena terik Diterpa hujan sedikit bangsa hancur tercekik

Sosial Berarti Bersama

Sebuah tugas kelas online kala itu Goresan Pena : Abiyu Safabakas Pemuka Memahami pandemi Corona yang menjadi isu sosial  Masyarakat berbondong-bondong membaca berita Entah akhirnya bersiap diri atau memilih tidak percaya Ada pula yang menganggap remeh, nyawa kehendak tuhan tanpa berupaya menjaga Itulah gunanya pengetahuan sebagai lentera Memahami isu yang menjadi masalah masyarakat Isu kesehatan yang juga isu sosial Pentinglah mengerti sosial untuk menyelesaikannya Dalam bidang akademik, semua jenjang kalut  Semua tatap muka raib ditelan bumi, dinding-dinding kelas klasikal    tak berpenghuni membisu Untunglah zaman telah berkembang, menjadikan internet sebagai media menuntut ilmu  Tak perlu terpaku dengan kurikulum, kita belajar hal baru, belajar mengenal untuk melawan Corona virus Pentinglah ilmu yang mengedepankan kesesuaian kondisi Ilmu seperti sosial yang tak melulu soal geografi & ekonomi murni Namun juga bisa diimplementasikan pada hal

Globalisasi Versus Globalisasi : Upaya Pemertahanan Adat Istiadat dengan Solusi Cerdas Era Global

       Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang sangat heterogen atau beragam. Indonesia juga dikenal sebagai negeri yang   gemah ripah loh jinawi   yang berarti kekayaan alam yang berlimpah. Bukan hanya alamnya, tetapi juga budayanya. Mulai dari suku, agama, ras, etnik, dan banyak unsur sosial lainnya. Dahulu, nenek moyang kita berdamai dengan perbedaan. Banyak peninggalan Hindu, tetapi mayoritasnya muslim. Seiring berjalannya waktu, selaras dengan seleksi alam, keturunan-keturunan nenek moyang ini makin beragam. Akan tetapi tidak makin berdamai. Mungkinkah kita mewujudkan   toto tentrem karto raharjo ? Sebuah ungkapan Bahasa Jawa yang menggambarkan pertiwi masa silam.   Menurut Koen Cakraningrat, adat merupakan suatu bentuk perwujudan kebudayaan yang digambarkan sebagai tata kelakuan. Adat juga merupakan norma atau aturan tidak tertulis namun keberadaannya sangat kuat dan mengikat. Siapapun yang melanggarnya akan dikenai sanksi yang cukup berat. Pada tahun 2018, menurut da