Goresan Pena : Abiyu Safabakas Pemuka
Mendayu saat gamelan mengalun
Merayu dengan romantisme alun-alun
Lampu Malioboro yang bertalu
Semakin menambah keraguanku
Aku
Bisu
Ragu
Satu
Aku yang kali ini membisu dibawah syahdunya purnama
Aku yang kali ini ragu akan tujuan aku ada di dunia
Aku yang bimbang menanyakan kepada aku siapa aku
Rangkuman kebingungan aku yang menjadi satu
Aku seorang anak yang ragu akan cita-citanya
Makin dewasa makin ragu akan minat dan bakatnya
Inikah yang dinamakan beranjak dewasa?
Ketika keputusan besar dalam hidup berlabuh di benak manusia
Ketika dunia dalam kelam
Aku ingin hadir disana jadi cahaya
Lentera cahaya menghalau kelam
Tapi aku ragu apakah itu termasuk sebuah pekerjaan
Seiring hari beranjak anganku berlabuh
Mengantarkanku ke dalam pemahaman yang baru
Aku ingin punya media, yang jernih seperti tirta sedang mengalir dari hulu
Bukan punya kubu manapun, tak pula bela siapapun
Inginku menjadi penulis didalamnya
Memberitahukan keadaan dunia sebenarnya
Mungkinkah aku mati tertembak?
Atau terancam pidana karena dianggap kudeta?
Bisa saja aku menyerah
Memberikan lawanku keleluasaan dalam menebar jangkarnya
Tetapi sepertinya aku memperjuangkan kejernihan itu apapun resikonya
Aku tak mau hidup dalam tipu seorang manusia
Pembacaan puisi ini ada di YouTube (klik tautan dibawah ini๐๐ป)
https://youtu.be/oW620ZD0Vbo
Pembacaan puisi ini ada di YouTube (klik tautan dibawah ini๐๐ป)
https://youtu.be/oW620ZD0Vbo
Comments
Post a Comment